Jumat, 27 Desember 2013

bab menerangkan tentang "najis"

1. apa sajakah yang termasuk najis itu ?
yaitu darah, nanah, muntah-muntahan, arak, anjing, babi, dan air susu hewan yang tidak boleh dimakan dagingnya, serta sesuatu yang keluar dari dua jalur (kubul & dubur)  kecuali air mani', karena sesungguhnya air mani itu suci), kemudian bangkai, beserta bulu dan tulang dari bangkai tersebut, (kecuali bangkai manusia, ikan, dan belalang).

2. bagaimana cara mensucikan najis ?
yaitu dengan cara mencuci tampat yang terkena najis itu dengan menggunakan air yang suci sampai hilang bau, warna, dan rasa dari najis tersebut, (kecuali najis anjing dan babi, dan kulit bangkai).

3. bagaimana cara mensucikan najis anjing dan babi ?
yaitu dengan dibasuh tempat yang terkena najis anjing dan babi itu menggunakan air  sebanyak 7 kali dan salah satunya menggunakan debu.

4. bagaimana cara mensucikan kulit bangkai ?
yaitu dengan cara disamak (direbus menggunakan sesuatu yang pahit-pahit seperti brotowali, daun kates,dll)

Minggu, 15 Desember 2013

Toharoh (Bersuci)

Apa toharoh itu ?
Toharoh ialah suatu pekerjaan yang mana tidak sah sholat kecuali dengan bertoharoh/bersuci seperti menghilangkan najis, cebok, wudhu, mandi besar, dan tayyamum.


Apa pelantara yang dipakai untuk bersuci ?
Pelantara yang dipakai untuk bersuci yaitu Air, Debu, Samak (sesuatu yg pahit), dan sabun.

Apa air yang boleh dipakai untuk bersuci ?
Yaitu segala sesuatu yang turun dari langit, kemudian yang nyumber dari dalam bumi (mata air) yang tidak mengandung unsur najis dan tidak pula mustakmal,  

Sabtu, 14 Desember 2013

Bahaya Lesitin dan Gelatin.

Islam senantiasa mengajarkan kita untuk mengerjakan perbuatan – perbuatan yg baik dan mulia, sampai urusan makanpun islam mengaturnya. Diantaranya makanan yg kita makan sehari – hari itu harus benar – benar “HALAL”.
Ironisnya, banyak di jaman modern ini makanan – makanan yg memang dari segi rasa lezat dg gizi yg cukup lumayan tapi sayang makanan itu 100% HARAM yg disebabkan dicampur bahan tambahan haram dg sengaja oleh pembuatnya.
Bahan makanan yg biasanya ditambahkan tersebut yaitu LESITIN & GELATIN. Apakah sobat tahu berasal dari mana kedua bahan tersebut? Perlu sobat ketahui ! lesitin itu berasal dari minyak babi sedangkan gelatin dibuat dari sum – sum babi. Kedua bahan tersebut berfungsi untuk menambahkan kelezatan rasa pada suatu makanan seperti rasa gurih, renyah, dan lainnya yg pasti makanan yg dicampuri kedua bahan tadi di jamin terasa enak di lidah. Tapi, apakah hanya karena ingin merasakan kenikmatan sesaat tersebut kita rela memasukan baram haram ke pencernaan kita? Ingat sobat ! jangan terlena oleh dunia! Tujuan utama kita adalah kampung akhirat sedangkan dunia hanya sebatas jangan lupa saja. Ingat ! sebatas jangan lupa, tidak perlu kita usaha mati – matian mengejarnya.
Lesitin dan Gelatin awalnya dimasukan kedalam suatu makanan oleh si Kehed Yahudi dan Nasrani khususnyaa mereka yg tergabung dalam anggota misionaris ( sebuah organisasi yg bertujuan mengkristenisasi orang islam di dunia). Tujuan mereka tidak lain hanya ingin menghancurkan islam semata lewaat perantara makanan. Karena, jika umat islam sudah mengisikan perutnya dg makanan – makanan haram maka mereka dapat dg mudah dikalahkan dan gampang untuk diajak kompromi untuk memeluk Kristen dg diiming – imingi janji akan disejahterakan kehidupannya.
Oleh karena itu, saya mengajak kepada sobat bloger semua untuk lebih hati – hati didalam membeli suatu makanan apalagi yg diproduksi oleh yahudi dan nasrani. Telitilah dahulu kehalalannya; periksa apakah produk tersebut mengandung lesitin dan gelatin atau tidak ! jangan tertipu oleh tulisan lesitin kedelai atau lesitin nabati karena itu hanya sebagai pengecoh bagi kita saja mengingat makin banyaknya umat islam yg mengenal apa itu lesitin dan gelatin.
Oh yaa, contoh makanan yg mengandung lesitin/gelatin itu banyak diantaranya: permen, sarimie, indomie, coklat, keju dan masih banyak lagi. Lesitin dan gelatin tadi juga banyak terdapat pada produk – produk kosmetik jadi berhati – hatilah !!!

Jumat, 13 Desember 2013

Macam-Macam Hukum Islam dalam Mazhab Al-Imam Syafi'i R.A.

Berapakah Banyaknya Hukum Islam Itu ?

Hukum Islam Ada 5:
1. Fardhu
2. Sunnah
3. Mubah
4. Haram
5. Makruh

1. Apa Fardhu Itu  ?
     Fardhu ialah : Sesuatu yang Wajib untuk mengerjakannya, maka apabila seorang mukallaf (dewasa) mengerjakannya, maka akan mendapatkan pahala, dan apabila ditinggalkan akan mendapatkan siksaan (dosa).

Berapa jenisnya fardhu itu ?
Jenis fardhu itu ada 2 : 
a. fardhu 'ain, : yaitu  suatu perkara yang wajib untuk dikerjakan oleh seorang mukallaf (dewasa) seperti Sholat dan Puasa.

b. fardhu kifayah. : yaitu suatu perkara yang wajib untuk dikerjakan oleh semua orang-orang mukallaf dan apabila salah satu diantara orang mukallaf tersebut telah mengerjakan perkara fardhu kifayah tersebut maka gugur dari semua yang ditetapkan wajib mengerjakannya, seperti Sholat Jenazah.

 2. Apa Sunnah Itu ?
     Sunnah Ialah: perkara yang dianjurkan untuk mengerjakannya, maka barang siapa mengerjakannya akan mendapatkan ganjaran pahala dan barang siapa yang meninggalkannya tidak akan mendapatkan siksaan/ dosa.

3. Apa Mubah Itu ?
     Mubah Ialah: Suatu perkara yang dibolehkan kepada seorang manusia untuk mengerjakannya dan meninggalkannya dan tidak ada ganjaran pahala di dalam perkara mubah tersebut serta tidak ada siksaan.

4. Apa Haram Itu ?
     Haram Ialah: Suatu perkara yang wajib untuk meninggalkannya, maka barang siapa mengerjakan perkara tersebut akan mendapatkan siksaan, dan barang siapa meninggalkannya maka akan mendapatkan pahala.

5. Apa Makruh Itu ?
     Makruh Ialah: Suatu perkara yang dianjurkan untuk meninggalkannya,maka barang siapa meninggalkan perkara tersebut akan mendapatkan ganjaran Pahala dan barang siapa mengerjakannya tidak akan mendapatkan siksaan.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman yang ingin lebih mengetahui tentang islam. Serta tak lupa Kritik dan Saraan sangat saya butuhkan untuk lebih sempurnanya tulisan ini.
Wallahu a'lam Bis showab.

Detik-Detik Wafatnya Baginda Nabi Muhammad SAW.

Di suatu Pagi.

Dengan suara terbata-bata, pagi itu Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam berkhutbah, "Wahai umatku, kita semua dalam kekuasaan Allah dan dalam cinta kasih-Nya. Maka taat dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal kepada kalian, yaiut Al-Qur'an dan Sunnahku. Barangsiapa yang mencintai Sunnahku, berarti mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk Surga bersama-sama denganku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang menatap satu persatu para sahabatnya. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar Bin Khathab menahan nafas dalam tangisnya. Utsman Bin 'Affan menghela nafas panjang. Ali Bin Abi Thalib hanya bisa menundukkan kepala.

"Isyarat telah datang dan saatnya telah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua." Keluh dalam hati para Sahabat Rasul. Manusia paling Mulia sejagat itu telah hampir selesai menunaikan tugasnya. Dan tanda-tanda itu tampak semakin kuat. Sayyidina Ali dengan cekatan memeluk Rasulullah yang begitu lemah dan begitu goyah ketika turun dari mimbar.

Matahari kian tinggi. Tapi pintu rumah Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam masih tertutup. Didalam rumahnya, Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam tengah terbaring lemah dengan kening berkeringat membasahi pelepah kurma sebagai alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar salam.

"Assalamu'alaikum. Bolehkah saya masuk?" tanyanya.

Siti Fatimah tidak serta merta mengijinkan ia masuk.

"Wa'alaikumsalam. Maaf Ayahandaku lagi demam."

Ia kembali menemani Ayahandanya yang ternyata sudah membuka mata sembari bertanya :

"Siapakah dia wahai anakku?"
"Tak tahulah Ayahandaku. Sepertinya baru kali ini aku melihatnya." tutur Fatimah dengan lembutnya.

Lalu Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam menatap puterinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah puterinya ingin dikenangnya.

"Ketahuilah Fatimah. Dialah yang akan menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang akan memisahkan pertemuan di dunia. Dialah Malaikatul Maut." kata Rasulullah.

Seketika Fatimah berusaha menahan ledakan tangisnya.


Ketika Malaikat Turun ke Bumi

Ketika Malaikat maut datang mendekat, Rasulullah menanyakan kenapa Malaikat Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggillah Malaikat Jibril yang sudah bersiap di atas langit dunia untuk menyambut kedatangan Ruh kekasih Allah yang begitu Mulia ini.

"Jibril, katakan apa hakku nanti di hadapan Allah." tanya Rasulullah dengan suara yang teramat lemah dan lirih.

"Pintu-pintu langit telah terbuka. Para Malaikat telah menanti Ruhmu. Semua Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu." jawab Malaikat Jibril.

Dan ternyata itu tidak membuat hati Rasulullah lega. Matanya masih begitu tampak penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar kabar ini ya Rasul?" tanya Malaikat Jibril.
"Katakan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" lanjut Rasulullah.
"Jangan khawatir ya Rasulullah. Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku, "Kuharamkan Surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya." jawab Malaikat Jibril.

Detik demi detik semakin berlalu. Saatnya Malaikat Izrail (Maut) melaksanakan tugasnya. Perlahan Ruh Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam ditariknya. Tampak sekujur tubuh Rasulullah bersimbah keringat. Urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakitnya Sakratul Maut ini." Rasulullah mengaduh lirih.

Fatimah tak kuasa menatap Ayahandanya. Dibiarkan matanya terpejam. Sayyidina Ali yang berada di sampingnya menunduk semakin dalam. Malaikat Jibrilpun memalingkan muka.

"Jijikkah engkau melihatku hingga engkau palingkan wajahmu Ya Jibril?" tanya Rasulullah pada Malaikat Jibril sang Penyampai Wahyu itu.

"Siapa yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal ya Rasul?" kata Malaikat Jibril.

Kasih Sayang Kepada Umat Tiada Duanya

Kemudian terdengar Rasulullah memekik karena merasakan sakit yang tak tertahankan. "Ya Allah, dahsyat sekali sakitnya maut ini. Timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku. Jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin. Kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya mulai bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam.

"Uushikum bishshalaati wamaa malakat aymanukum."
Aku berpesan kepada kalian jagalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah diantara kamu."

Di luar pintu, tangispun mulai terdengar bersahutan. Sahabat Rasulullah saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya. Dan Sayyidina Ali kembali mendekatkan telinga di bibir Rasulullah yang mulai tampak kebiru-biruan.

"Ummatii...Ummatii....Ummatii."
Bagaimana nasib umatku.. umatku.. umatku.

Inna Lillahi Wainna Ilaihi Raji'un.

Berakhirlah sudah riwayat hidup seorang manusia yang kemuliaannya tak ada yang menandingi. Seorang manusia pilihan yang telah memberi sinar cahaya terang dan membawa kita terbebas dari kegelapan. Sosok yang begitu cinta kepada umatnya. Di saat ajalpun Rasulullah tidak memikirkan anaknya, isterinya atau yang lainnya. Dalam hatinya Rasulullah begitu gelisah memikirkan nasib umatnya.
wassalamu'alaikum..